Reseacrh_Ke-Fak-Peternakan-UB-25-1250x700

Siapkan Diri Hadapi OPSI 2025, Siswa MTsN 1 Sidoarjo Lakukan Penelitian Lapangan pada Tiga Lokasi di Malang

MTs Negeri 1 Sidoarjo — Sebanyak 10 siswa MTsN 1 Sidoarjo melakukan penelitian di tiga lokasi berbeda di Kota Malang, yakni Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Fakultas Gizi Poltekkes Kemenkes Malang, dan Kampung Aksara Wismakala, pada 12–13 Agustus 2025. Penelitian ini merupakan bagian dari persiapan mereka dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025, dan mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Kepala Madrasah, Achmad Saifullah.

Kegiatan ini dirancang untuk menunjang proses pengumpulan data serta pemahaman lapangan yang dibutuhkan dalam pengembangan proposal penelitian OPSI. Di Fakultas Peternakan UB, para siswa mempelajari pengujian proksimat dan pengolahan limbah ramah lingkungan. Sementara di Fakultas Gizi Poltekkes Malang, mereka mendalami hubungan antara pola konsumsi, kesehatan remaja, dan isu gizi di masyarakat terutama untuk penderita Diabetes yang menjadi salah satu topik yag diangkat dalam penelitian. Adapun di Kampung Aksara Wismakala, para siswa menelusuri sejarah aksara Jawa serta upaya pelestariannya melalui pendekatan budaya dan Pendidikan yang berada di daerah Gadang Malang.

Kepala MTsN 1 Sidoarjo, Achmad Saifullah, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. “Langkah ini sangat luar biasa. Anak-anak tidak hanya belajar secara teori, tapi benar-benar turun ke lapangan, berinteraksi langsung dengan sumber data. Ini adalah bentuk nyata pembelajaran aktif yang kami dorong di madrasah,” ujarnya.

Penelitian ini dilakukan oleh siswa-siswa terpilih yang tergabung dalam tim riset madrasah. Mereka dibimbing oleh guru pembina dan dosen pendamping dari masing-masing institusi yang dikunjungi. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi dasar penulisan karya ilmiah yang akan dikirimkan ke ajang OPSI 2025 tingkat nasional.

Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen madrasah dalam membangun budaya ilmiah sejak dini, sekaligus menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi dan komunitas budaya. Melalui pendekatan lintas disiplin antara peternakan, gizi, dan budaya literasi ini, para siswa dilatih untuk berpikir kritis, analitis, dan kontekstual.

Dengan kegiatan ini, madrasah berharap bisa mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap permasalahan sosial, budaya, dan lingkungan sekitar. Dukungan penuh dari pihak madrasah akan terus diberikan, termasuk pendampingan riset, bimbingan penulisan, hingga persiapan presentasi di tingkat nasional. (Senja)

Comments are closed.